Supernetting
Ada dua
masalah yang saling berkaitan, antara pemberian suatu kelas alamat pada suatu
lembaga. Pertama kelas alamat yang diberikan lebih kecil daripada jumlah host
yang akan dihubungkan. Dan yang kedua sebaliknya, kelas alamat yang lebih besar
dari host yang akan saling dihubungkan. Supernetting berkaitan dengan metode
untuk memanipulasi alokasi alamat yang terbatas sedemikian sehingga semua host
yang tersedia dapat dihubungkan ke jaringan. Jadi supernetting adalah
menggunakan bit mask alamat asal untuk membuat jaringan yang lebih besar.
Subnetting
Masalah
kedua yang berkaitan dengan bagaimana membuat suatu alokasi alamat lebih
efisien, bila ternyata host yang akan kita hubungkan ke jaringan lebih kecil
daripada alokasi alamat yang kita punyai. Yang jelas dengan menggunakan metoda
subnetting, bit host IP address direduksi untuk subnet ini. Sebagai contoh,
subnet mask diasosiasikan dengan alamat kelas B standart adalah 255.255.0.0. Subnet
mask digunakan dengan memperluas bagian jaringan dari suatu alamat kelas B
dengan byte tambahan. Misalnya sub mask 255.255.255.0 berarti dua byte pertama
mendefinisikan jaringan kelas B, byte ketiga menunjukkan alamat subnet, dan
yang keempat baru menunjuk pada host pada subnet yang bersangkutan. Masking
yang byte-oriented lebih mudah dibaca dan diartikan, tapi sebenarnya subnet
masking bersifat bit-oriented, jadi misalnya seseorang bisa saja membuat
sub-mask 255.255.255.192.
Berikut contoh gambar dari Subnetting
0 komentar:
Posting Komentar