Datawarehouse adalah
kumpulan macam-macam data yang subject oriented, integrated, time
variant, dan nonvolatile dalam mendukung proses pembuatan keputusan. Inmon
and Hackathorn (1994).
Karakteristik Datawarehouse :
- Subject oriented
Datawarehouse diorganisasikan pada
subjek-subjek utama, seperti pelanggan, barang/ produk, dan penjualan. Berfokus
pada model dan analisis pada data untuk membuat keputusan, jadi bukan pada
setiap proses transaksi atau bukan pada OLTP. Menghindari data yang tidak
berguna dalam mengambil suatu keputusan.
2.
integrated ?
Dibangun dengan menggabungkan/menyatukan data
yang berbeda. relational databse, flat file, dan on-line transaction record.
Menjamin konsistensi dalam penamaan, struktur pengkodean, dan struktur atribut
diantara data satu sama lain.
3.
time variant?
Data disimpan untuk menyediakan informasi dari
perspektif historical, data yang tahun-tahun lalu/ 4-5 thn. Waktu adalah elemen
kunci dari suatu datawarehouse/ pada saat pengcapture-an.
4.
Non Volatile?
Setiap kali proses perubahan, data akan di
tampung dalam tiap-tiap waktu. Jadi tidak di perbaharui terus menerus.
Datawarehouse tidak memerlukan pemrosesan transaksi dan recovery. Hanya ada dua
operasi initial loading of data dan access of data.
Datawarehouse bukan
hanya tempat penyimpanan data, Datawarehouse adalah Business Intelligence
tools, tools to extract, merubah (transform) dan menerima data (load) ke
penyimpanan (repository) serta mengelola dan menerima metadata.
Arsitektur Datawarehouse
Maksudnya adalah
bagaimana datawarehouse dibangun, arsitektur tidak ada yang benar dan salah
tetapi suatu arsitektur dibangun tergantung situasi dan kondisi. Arsitektur
datawarehouse akan berpengaruh pada penggunaan dan pemeliharaan.
Lapisan-lapisan
arsitektur datawarehouse :
1. Operational
database layer / Lapisan basis data operasional
- Sumber data (source) untuk datawarehouse
- Data lengkap, Data hari ke hari
- Mempunyai nilai saat ini/ data berarti.
- Tingkat kemungkinan data besar.
- Tools untuk mengekstrak, mengubah dan mengambil(load) data.
- Meliputi karakteristik datawarehouse.
3. Metadata Layer /
Lapisan Metadata
- File data tersimpan / Direktori
- Lebih detil dari direktori data sistem, maksudnya lebih mendalam dari file data yang tersedia sebelumnya.
- Ada pentunjuk untuk keseluruhan warehouse dan ada petunjuk data yang dapat diakses report khusus untuk di analisis.
4. Informational
access layer (lapisan akses informasi)
- Akses data dan juga tool untuk laporan dan analisis.
- Tools Business Intelligence masuk ke tahap ini.
Kegunaan Datawarehouse
Mari bayangkan sebuah
perusahaan yang memiliki banyak transaksi, yang memiliki banyak cabang. Tentu
data-data tersebut tersebar dilokasi yang berbeda, sistem operasi yang berbeda,
bahkan di basisdata (database) yang berbeda. Nah, Lalu bagaimana seorang
pimpinan/ manager mengambil sebuah keputusan? Tentu bagi sang pembuat keputusan
hanya membutuhkan akses ke semua sumber data tersebut. Kalau melakukan query di
setiap masing-masing cabang tentu tidak efisien dan tidak praktis. Atau bahkan
data yang dimiliki oleh perusahaan adalah data-data terbaru, bukan data-data
terdahulu dari perusahaan tersebut. Dari permasalahan ini, Datawarehouse hadir
sebagai solusinya.
Jika mengandalkan
database OLTP untuk dilakukan query terlalu besar. Datawarehouse dibuat agar
prosesnya lebih efisien. Dan selalu berkompetitif, maksudnya di zaman saat ini
perusahaan sudah mengandalkan teknologi datawarehouse untuk pengambilan keputusan
di perusahaan.
Tujuan Akhir menggunakan Datawarehouse
- Menyediakan data organisasi yang mudah diakses oleh manager.
- Data yang berada di datawarehouse bersifat konsisten, dan merupakan kebenaran.
- Datawarehouse merupakan tempat, dimana data yang telah digunakan di publikasikan.
- Kualitas data di datawarehouse dapat diandalkan.
0 komentar:
Posting Komentar